287.
Wendy berjalan bolak-balik di teras rumah keluarga Bae sembari menunggu kehadiran mobil SUV yang hari itu digunakan oleh Irene dan Yerim untuk menjemput sepupu mereka.
Ia ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa sepupu yang dimaksud oleh Irene dan Yerim adalah Chaeyoung yang ia kenal selama ini karena ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat dari media sosial milik Yerim.
Bagaimana mungkin dunia se-sempit ini?
Lagi-lagi Wendy memeriksa ponselnya dan harus kecewa karena Irene masih belum membalas pesan terakhir darinya.
Hanya chat simple sebenarnya.
‘Kamu sampai mana? Masih lama nggak?’
Wendy hanya ingin mempersiapkan dirinya. Dari apa? Ia pun menanyakan hal yang sama.
Ia yang masih berfokus pada ponselnya tidak menyadari bahwa mobil yang ditunggu-tunggu kini berjalan masuk dan terparkir rapi di halaman rumah keluarga Bae tersebut.
“Oh my god!” teriak Wendy saat dirinya terkejut mendengar suara klakson mobil.
Sosok yang paling pertama turun dari mobil adalah Yerim, ia menertawakan Wendy yang terkejut atas suara klakson barusan.
“Cocok lo Wen jadi komedian!” goda Yerim
“Myemim, make yourself useful. Stop teasing Seungwan!”
“Yah Singanya mulai mengaum, gue kabur aja lah!” celetuk Yerim yang mendengar omelan kakaknya barusan.
Irene hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat adik satu-satunya itu sudah benar-benar berlari masuk ke rumah mereka.
“When will she grow up?” gerutu Irene.
“Anyway, kamu kangen banget sama saya sampe nunggu di depan sini?” sambung Irene setengah menggoda Wendy.
Sejujurnya ia cukup terkejut melihat chat Wendy yang ia baru lihat saat mobil mereka sudah masuk area kompleks. Ditambah kini ia melihat fiancée-nya itu ada di teras rumahnya. Ini kali pertama Wendy terlihat menunggu kepulangannya.
“Uhm...I-itu…”
Napas Wendy tercekat saat ia melihat sosok yang berjalan di belakang Irene, ekspresi wajahnya berubah drastis. Irene yang menyadari hal ini langsung memalingkan kepalanya mengikuti arah pandangan Wendy.
“Ah true, saya belum ngenalin kalian. Seungwan, ini Rosé or Chaeyoung. Well saya dan Yerim biasanya manggil dia Ojé or Jéjé.” ujar Irene mengenalkan Ojé pada Seungwan.
Ojé menatap ke arah Wendy dan menemukan temannya masih mematung. Sejujurnya, ia pun tidak menduga bahwa ‘Joohyun’ yang selama ini Wendy ceritakan padanya ternyata justru sosok kakak sepupunya yang sangat ia kenal.
Memang ia sempat beberapa kali melihat cuitan Wendy di sosial media dan ia pun sempat beberapa kali menyempatkan waktu untuk menanyakan hubungan Wendy dan ‘Joohyun’ disela-sela jadwalnya yang sibuk, namun ia sama sekali tidak menyadari bahwa selama ini Wendy menceritakan sosok kakak sepupunya itu.
Melihat gelagat Wendy, sepertinya temannya itu pun tidak siap dengan pertemuan mereka saat ini. Untungnya Ojé dapat mengendalikan ekspresinya dengan lebih baik. Anak bungsu keluarga Park itu mengangguk pelan dan menyapa Wendy dengan ramah melalui gesture tubuhnya.
“Jé, ini Seungwan. She’s my f-....”
Tangan Wendy dengan cepat menggenggam tangan Irene seolah-olah ia ingin Irene untuk berhenti berbicara. Hal ini mendatangkan respon dari Irene yang menolehkan kepalanya ke arah Wendy, asking her in silence.
“You okay Wan? Kamu kenapa?” tanya Irene yang kebingungan setelah ia tidak mendapatkan jawaban dari Wendy. Ia hanya khawatir kalau-kalau kondisi Wendy sedang tidak fit.
Sedangkan Wendy hanya menggeleng lemah. Ia sendiri tidak tahu mengapa tangannya dengan refleks berbuat seperti itu.
“Ahaa! I know, she’s the one that Yerim, Kak Jen and Kak Tae talked about, right?” potong Ojé dengan cepat saat melihat adanya kecanggungan diantara Irene dan Wendy.
Irene mengangguk.
“Halo, gue Chaeyoung, kak Joohyun's favorite cousin. Terserah sih mau ikut manggil Ojé or Jéjé kayak kak Joohyun sama Yerim juga boleh.”
“H-hi, a-aku S-seungwan…”
Mendengar jawaban Wendy yang terbata, Irene kini menempelkan punggung tangannya di dahi Wendy untuk memeriksa suhu tubuhnya.
“You okay Wan?”
Wendy lagi-lagi hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia menarik tangan Irene pelan, tiba-tiba merasa tidak nyaman dengan skinship yang dilakukan oleh Irene di depan Chaeyoung a.k.a Ojé, her Chipmunk, her first love.
Chaeyoung who knows her better than anyone in this world, even herself.
“Kak, gue duluan ke dalem ya?? Laper banget.” rengek Ojé yang langsung pergi meninggalkan Irene dan Wendy tanpa menunggu lebih lama lagi. Ia tidak ingin terlibat dalam kecanggungan yang terjadi diantara pasangan tersebut.
“We definitely need to talk.” batin Ojé saat ia menoleh ke arah Irene dan Wendy yang masih berada di teras rumah.
Manik matanya bertemu dengan mata Wendy dan ia melihat bagaimana Wendy lagi-lagi menghindari afeksi yang diberikan oleh Irene.
Sementara itu ia juga melihat raut kebingungan dan kekecewaan dari wajah kakak sepupunya saat ia menyadari bahwa Wendy menghindar darinya.
“I'm so sorry Kak...” bisiknya pelan walau sejujurnya ini bukan kesalahannya sama sekali.