343.

“Yoo, kak here’s some package for you.” ucap Mahen menyodorkan sebuah totebag kepada Rena.

Rena hanya menatap totebag tersebut, menginspeksi gerak-gerik Mahen.

“Dari siapa?”

“Who else? Also please banget stop jadiin gue dan cewek gue like some sort of an owl? Kalian udah gede kak. Face the problem.” ucap Mahen yang akhirnya menaruh totebag tersebut di atas meja porselen di ruang keluarga kediaman keluarga Parabawa.

Selepas rilis koleksi terbaru dari clothing line mereka, Sweet Simple Series, Selene mengajak Rena untuk merayakan keberhasilan mereka secara kecil-kecilan bersama Sashi, Yesha, dan Mahen.

Sementara itu Selene mengamati ekspresi Rena dengan seksama. Ia tahu bahwa Rena merasa dilema.

“Buang aja hen.” ucap Selene.

“Whaaat? Ini makanan tau! Sayang banget.”

Selene dan Mahen yang hampir beradu argumen tertegun ketika melihat Rena akhirnya mengambil totebag tersebut dan mematung saat melihat isinya.

Mahen sendiri sengaja tidak membuka ikatan dari totebag yang dititipkan oleh Sagala, ia hanya tahu kalau apa yang dititipkan oleh Sagala adalah makanan karena diberitahu oleh Sagala agar totebagnya tidak terguncang atau bahkan terbalik. Sehingga saat ini pun adalah kali pertamanya melihat titipan dari Sagala tersebut.

Sementara itu mata Rena membaca kartu ucapan yang tertempel bersama dengan ‘paket’ yang diberikan oleh Mahen.

Satu kotak dunkin sesuai janji karena kamu menang balapan. Maaf ya telat dua tahun. Maaf karena ingkar janji. Maaf karena ngecewain kamu. The list will go on. I have lots to say but so limited time on my side. At least sebelum aku ngelanjutin studi aku, aku pengen ketemu kamu untuk yang terakhir kali. Kalau kamu setuju, aku bakal nunggu kamu di tempat yang sama dimana aku janji kasih kamu dunkin ini. Besok jam 8 malam. Please come, Rena. I do hope you will come.

SW