Amoureux de…(Seungwan) part 6-52
Dentingan pelan dari alat makan yang beradu dengan piring porselen dapat terdengar dari dalam yacht mewah yang dipinjam oleh Joohyun. Namun kali ini yang menghuni yacht tersebut bukanlah Joohyun dan Seungwan, melainkan Taeyeon, Ojé, Yerim, Sooyoung, dan Minjeong yang sudah lebih dahulu tiba di kapal mewah tersebut.
Minjeong masih sibuk hilir mudik memeriksa kelengkapan yang sekiranya akan dibutuhkan untuk acara ulang tahun malam hari nanti. Sedangkan Taeyeon dan Ojé memilih untuk menikmati hidangan yang saat itu sudah tersedia. Berbeda lagi bagi Yerim dan Sooyoung yang sudah sibuk mengambil gambar satu sama lain.
“Ini Kak Joohyun sama Seungwan kemana sih?” tanya Ojé santai sembari kembali menyantap penne bolognaise yang ada di hadapannya.
“Joohyun kalau udah jatuh cinta nggak usah dicari, cuma bikin capek aja. Mending lo habisin itu makanan, abis ini temenin nyari kamar kosong di atas.” jawab Taeyeon.
Ojé menolehkan kepalanya ke arah Taeyeon, “Kamar kosong?”
“Do you think we’re gonna stay sober tonight? Tadi gue nguping telponnya Minjeong sama Jennie, si Jennie mesen banyak minuman tuh.” jawab Taeyeon lagi.
“Lah kan ada om sama tante malam ini?”
“Pasti mereka balik cepet sih.”
Ojé mengangguk paham. Ia pun kembali menyantap hidangannya dengan lahap sembari sesekali mengambil gambar pemandangan indah yang tersaji di hadapannya.
Tak lama berselang, Taeyeon dan Ojé mendengar pekikan khas ala Yerim dari ujung geladak utama yang diikuti dengan teriakan tak kalah heboh dari Sooyoung.
“Nah ini dia balik juga orangnya!!”
“Lo kelamaan yang iya-iya sama kakak gue ya!!” tuduh Yerim.
“Apasih?! Gue cuma jalan-jalan aja muter-muter naik jetski!” bantah Seungwan.
Sementara itu Joohyun hanya tertawa mendengar kelakar yang dilemparkan oleh Yerim dan Sooyoung.
“See? Kalau nggak dicari, ntar orangnya balik sendiri.” kekeh Taeyeon.
“Tapi yang kali ini tuh Kak Joohyun kayak in a whole nother level. Dulu kayaknya pas sama Kak Na nggak segininya amat.”
Taeyeon menaikkan alisnya sejenak, “Well, in a way emang yang ini terasa beda karena Joohyun juga sekarang udah punya power. Gue yakin kalau dulu dia juga punya uang dan power yang sama, dia bakal segininya.”
“Udah puas ngomongin gue belom?”
Mendengar suara Joohyun, Ojé langsung bertingkah seakan-akan ia sangat fokus menyantap penne miliknya. Sementara itu Taeyeon hanya mengangkat bahunya, tidak begitu peduli dengan reaksi Joohyun.
“Fakta kok.” ujar Taeyeon santai.
Sang CEO menyipitkan matanya, berusaha berpikir cepat untuk membalas ucapan Taeyeon namun pekikan lainnya dari geladak utama memecah fokusnya.
“Kak Jeeeeen!!! Kak Seuul!!!”
Taeyeon dan Joohyun sama-sama menoleh ke arah jendela kapal yang mengarah ke ujung pelabuhan dimana mobil-mobil mereka terparkir.
Terlihat dua mobil sedan berwarna hitam yang sudah terparkir bersebelahan.
“Lo sambut tuh ibu mertua lo.” goda Taeyeon yang dibalas dengan dengusan kesal dari Joohyun.
Joohyun pun melangkahkan kakinya meninggalkan Taeyeon dan Ojé. Wajahnya yang masam perlahan menjadi sumringah kala ia melihat Seungwan yang sudah lebih dahulu menyapa mamanya dan kedua orang tua Joohyun.
Pelukan hangat diberikan oleh Nyonya Bae bagi Seungwan dan tentu saja dibalas tak kalah hangat oleh sang solois.
Lesung pipi yang jarang nampak bahkan kini terpampang jelas. Saking lebarnya senyuman yang diberikan oleh Seungwan, Joohyun berpikir apakah nanti otot pipi kekasihnya itu akan tertarik karena Seungwan yang tak henti menyajikan senyum lebar miliknya itu.
“Joohyun mana?” tanya nyonya Bae pada Seungwan.
“Uhh, tadi….”
Baru saja Seungwan hendak memutar tubuhnya untuk mencari keberadaan Joohyun, ia sudah merasakan sentuhan di pinggangnya. Sebuah tangan yang melingkar dengan nyaman, seakan-akan kembali mengklaim posisi favoritnya.
“Aku disini.” potong Joohyun yang kini sudah memeluk nyonya Bae dan dihadiahi kecupan di pipinya oleh sang Ibunda.
“Kamu tuh ya nggak sopan banget! Masa mindahin lokasi nggak ada pengumuman dulu!” protes nyonya Bae.
Joohyun hanya bisa tertawa kecil karena ia pun tahu bahwa protes yang dilayangkan oleh Bundanya hanyalah sebuah candaan.
“Ayah mana?”
“Nah, itu dia ayah kamu masih di mobil. Bantuin Bunda ambil barang dulu!” ujar Nyonya Bae pada Joohyun yang kemudian menatap Seungwan sejenak. “Kamu sama mama kamu dulu aja Seungwan. Tadi setau Bunda, katanya mamamu laper deh. Coba kamu tawarin makan dulu.”
Seungwan mengangguk setuju. “Bunda mau aku siapin makanan juga?”
“Minuman aja. Tolong sekalian buat ayah kamu juga ya?”
“Jus?”
“Boleh.”
Seungwan pun beranjak meninggalkan Joohyun, namun tangan Joohyun sudah menarik lengan sang solois terlebih dahulu.
“Ciumnya mana?”
Seungwan memberikan tatapan takjub pada Joohyun dan mengajukan protes kecil, “Joohyun, ini rame! Ada orang tua kamu juga! Ada mama aku!”
“Cium dulu kalau nggak, kamu nggak boleh pergi. Please ya…..sayang?” rengek Joohyun yang berusaha memberikan tatapan memelas kepada Seungwan.
Sang solois hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia menoleh kesana kemari berusaha untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang mencurigakan yang sedang memperhatikan mereka dan tak lama kemudian ia mendaratkan sebuah kecupan singkat di bibir Joohyun.
“Yang hari ini ulang tahun itu aku, tapi yang manja nggak karuan kenapa kamu sih?!” omel Seungwan.
Namun kontras dengan gestur tubuhnya, wajahnya justru menampilkan senyuman sedikit malu-malu. Matanya membulat saat secara tiba-tiba ketika Joohyun mencuri satu kecupan lagi dari bibirnya.
“Tadi kamu udah cium aku, sekarang aku cium kamu biar impas.” tawa Joohyun sebelum kembali mengecup Seungwan, kali ini di pipinya dan berlari menyusul nyonya Bae yang sudah berjalan di depannya cukup jauh.
Sang solois masih terpaku di posisinya. Perlahan kepalanya menengadah menatap langit senja hari itu. Ia tertawa kecil pada dirinya sendiri, siapa yang menyangka bahwa ia dan Joohyun bisa bertahan sejauh ini?
Tak lama kemudian Seungwan merasakan getaran yang berasal dari ponselnya. Ia pun mengusap layar ponselnya untuk memasukkan passcode dan menemukan sebuah notifikasi pesan dari Joohyun.
“Seungwannie!” teriak Joohyun dari ujung jalan.
“I love you!” sambung Joohyun.
Seungwan lagi-lagi hanya bisa terdiam keheranan dengan tingkah Joohyun hari ini. Entah sudah berapa kali hari ini Joohyun membuatnya tersipu malu.