Love and Leashes (part 87)

Jalanan hari itu cukup padat dan membuat Seungwan harus menahan rasa kesalnya setiap ia harus bertemu dengan pengendara yang tidak taat aturan atau pengendara yang tidak cekatan layaknya orang yang baru belajar mengemudi.

Sesekali Seungwan menoleh ke arah Joohyun dan mendapati atasannya itu masih sibuk dengan ponselnya.

“Joohyun.” panggil Seungwan singkat.

Seperti dugaannya, Joohyun tidak mendengar panggilannya. Ia masih sibuk dengan ponselnya, entah untuk apa.

Namun Seungwan dapat merasakan terjadi sesuatu hal yang tidak baik pada Joohyun karena wanita itu terlihat menggigit bibirnya beberapa kali.

“Joohyun, lo kenapa?” tanya Seungwan satu kali lagi, kini tangannya menyentuh paha Joohyun sekilas untuk meminta perhatian Joohyun.

Tindakan Seungwan sontak membuat Joohyun terkejut, pahanya adalah salah satu titik sensitifnya walaupun saat ini ia menggunakan celana panjang.

“Please jadi Master baru aku.” ujar Joohyun spontan tanpa ia sadari.

Mendengar ucapan Joohyun, mobil yang mereka kendarai sempat mengerem secara drastis karena sang pengemudi yang terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar.

Tidak hanya Seungwan, Joohyun pun terkejut saat mendengar ucapannya sendiri. Ia buru-buru menoleh ke arah Seungwan dan mengibas-ibaskan tangannya dengan panik.

“N-nggak! N-nggak!! Yang tadi keceplosan!”

Tingkah Joohyun yang demikian justru membuat Seungwan tertawa.

“Okay, gue surprise sama ucapan lo. Tapi, keceplosan? Berarti lo emang udah ada pikiran kesitu dong?”

Lagi-lagi Joohyun mengibas-ibaskan tangannya dengan panik.

“N-nggak!! M-maksud gue…. Uhm…. Itu… Uhm…. Pokoknya yang tadi gak usah di denger!” ujar Joohyun panik dengan wajahnya yang memerah.

Seungwan lagi-lagi tertawa.

“Okay, okay. Gue akan berhenti nanyain daripada muka lo tambah merah kayak gitu. Tapi kalo lo emang serius, well bisa gue pertimbangkan.” goda Seungwan sembari mengerlingkan matanya.